Emyr Hidayat. Powered by Blogger.
RSS

GUNUNG TAMBORA


Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.

Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan pada tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
 

Pembentukan

Tambora terbentang 340 km di sebelah utara sistem palung Jawa dan 180-190 km di atas zona subduksi. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik.Gunung ini memiliki laju konvergensi sebesar 7.8 cm per tahun.Tambora diperkirakan telah berada di bumi sejak 57.000 BP (penanggalan radiokarbon standar). Ketika gunung ini meninggi akibat proses geologi di bawahnya, dapur magma yang besar ikut terbentuk dan sekaligus mengosongkan isi magma. Pulau Mojo pun ikut terbentuk sebagai bagian dari proses geologi ini di mana teluk Saleh pada awalnya merupakan cekungan samudera (sekitar 25.000 BP).
Menurut penyelidikan geologi, kerucut vulkanik yang tinggi sudah terbentuk sebelum letusan tahun 1815 dengan karakteristik yang sama dengan bentuk stratovolcano. Diameter lubang tersebut mencapai 60 km.Lubang utama sering kali memancarkan lava yang mengalir turun secara teratur dengan deras ke lereng yang curam.
Sejak letusan tahun 1815, pada bagian paling bawah terdapat endapan lava dan material piroklastik. Kira-kira 40% dari lapisan diwakili oleh 1-4 m aliran lava tipis.Scoria tipis diproduksi oleh fragmentasi aliran lava. Pada bagian atas, lava ditutup oleh scoria, dan bebatuan piroklastik yang mengalir ke bawah.Pada gunung Tambora, terdapat 20 kawah. Beberapa kawah memiliki nama, misalnya Tahe (877 m), Molo (602 m), Kadiendinae, Kubah (1648 m) dan Doro Api Toi. Kawah tersebut juga memproduksi aliran lava basal.

Sejarah letusan

Dengan menggunakan teknik penanggalan radiokarbon, dinyatakan bahwa gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815, tetapi besarnya letusan tidak diketahui.Perkiraan tanggal letusannya ialah tahun 3910 SM ± 200 tahun, 3050 SM dan 740 ± 150 tahun. Ketiga letusan tersebut memiliki karakteristik letusan yang sama. Masing-masing letusan memiliki letusan di lubang utama, tetapi terdapat pengecualian untuk letusan ketiga. Pada letusan ketiga, tidak terdapat aliran piroklastik.
Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April tahun 1815. Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh Volcanic Explosivity Index (VEI), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik.Karakteristik letusannya termasuk letusan di lubang utama, aliran piroklastik, korban jiwa, kerusakan tanah dan lahan, tsunami dan runtuhnya kaldera. Letusan ketiga ini memengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815.Aktivitas selanjutnya kemudian terjadi pada bulan Agustus tahun 1819 dengan adanya letusan-letusan kecil dengan api dan bunyi gemuruh disertai gempa susulan yang dianggap sebagai bagian dari letusan tahun 1815.Letusan ini masuk dalam skala kedua pada skala VEI. Sekitar tahun 1880 ± 30 tahun, Tambora kembali meletus, tetapi hanya di dalam kaldera. Letusan ini membuat aliran lava kecil dan ekstrusi kubah lava, yang kemudian membentuk kawah baru bernama Doro Api Toi di dalam kaldera.
Gunung Tambora masih berstatus aktif. Kubah lava kecil dan aliran lava masih terjadi pada lantai kaldera pada abad ke-19 dan abad ke-20.Letusan terakhir terjadi pada tahun 1967, yang disertai dengan gempa dan terukur pada skala 0 VEI, yang berarti letusan terjadi tanpa disertai dengan ledakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GUNUNG KRAKATAU


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Selat Sunda
Berkas:Sunda strait map v3.png
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

Anak Krakatau

Anak Krakatau, dua tahun sejak awal terbentuknya. Foto diambil 12 atau 13 Mei 1929, koleksi Tropenmuseum.
Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.
Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan.
Anak Krakatau, Februari 2008
Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya. Anak Krakatau saat ini secara umum oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan "Gunung Krakatau" juga, meskipun sesungguhnya adalah gunung baru yang tumbuh pasca letusan sebelumnya

Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan:
Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.... Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gunung Bromo

Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ladang Edelweis Di Indonesia

4 Tempat Bagi Pecinta Edelweis Di Indonesia

Para pendaki gunung umumnya akrab dengan Edelweis. 'Bunga Abadi' ini tumbuh di dataran tinggi, khususnya di puncak - puncak gunung. Inilah 4 tempat di Indonesia yang bisa Anda datangi untuk melihat si putih nan cantik ini.

Bunga ini berwarna putih dan bentuknya kecil. Edelweis hidup di dataran tinggi, ribuan meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, bunga ini banyak dibawa pulang oleh pendaki sebagai bukti dirinya telah mencapai sebuah gunung.

Tentunya, hal itu dilarang! Seiring berjalannya waktu, bunga ini terancam punah. Padahal Edelweis dikenal sebagai 'bunga abadi'. Warnanya yang putih melambangkan cinta, ketulusan. Letaknya di puncak - puncak gunung tinggi melambangkan pengorbanan.

Bunga yang bisa bertahan lama melambangkan keabadian. Di Indonesia, Edelweis terbanyak adalah spesies Anaphalis javanica yang tersebar di Pulau Jawa. Walaupun termasuk spesies langka, tentu saja Anda bisa mendatangi langsung habitat alami bunga ini. Walaupun itu berarti Anda harus mendaki gunung.

1. Alun - alun Surya Kencana ( Gunung Gede, Jawa Barat ) 
Salah satu padang Edelweis terbesar di Indonesia adalah Alun - Alun Suryakencana. Ribuan tanaman Edelweis memenuhi dataran seluas 50 hektar, dengan ketinggian 2.750 mdpl. Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa mendaki Gunung Gede lewat jalur Cibodas atau jalur Putri.  

www.belantaraindonesia.org

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terletak di tiga kabupaten, yakni Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Dari jalur Cibodas jaraknya sekitar 11 kilometer, atau 8 jam pendakian. Jika mendaki lewat jalur Putri Anda bisa sampai di Alun - alun Surya Kencana lebih cepat, namun jalurnya lebih terjal.

2. Alun - alun Mandalawangi ( Gunung Pangrango, Jawa Barat )
Masih di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Anda bisa menemukan satu lagi padang Edelweis dengan panorama yang indah. Alun - alun Mandalawangi terletak di Gunung Pangrango, sekitar 2 - 2,5 jam dari Kandang Badak yang merupakan titik temu Puncak Gede dan Gunung Pangrango. Karena terletak lebih tinggi dari puncak Gunung Gede, Edelweis di Alun - alun Mandalawangi lebih rimbun dan ukuran bunganya lebih besar.

www.belantaraindonesia.org

Walaupun luasnya tak sebanding dengan Alun - alun Surya Kencana. Satu nilai lebih yang ditawarkan Alun - alun Mandalawangi adalah panoramanya yang indah. Jika cuaca sedang cerah, Anda bisa melihat kawah Gunung Gede yang berada di bawahnya. Tak hanya itu, Anda juga bisa menikmati rimbunnya Edelweis sambil memandang megahnya Gunung Salak.

3. Plawangan Sembalun ( Gunung Rinjani, Lombok )
Dengan ketinggian 3.726 mdpl, Rinjani dikenal sebagai salah satu gunung terindah di Indonesia. Jika mendaki gunung ini, Anda akan berkutat dengan padang rumput nan luas berhari - hari lamanya. Jika punya kesempatan untuk mendaki Rinjani, gunakanlah jalur Sembalun yang terkenal indah.

www.belantaraindonesia.org

Setelah 12 jam pendakian melewati Pos 1, Pos 2, dan Pos 3, maka Anda akan tiba di Plawangan Sembalun. Ini adalah camping ground dengan pemandangan super cantik yaitu Danau Segara Anak. Apalagi, bunga - bunga Edelweis tumbuh subur di sekelilingnya. Di pinggiran sungai, di bukit - bukit, juga di antara tebing bebatuan.

4. Tegal Alun ( Gunung Papandayan, Jawa Barat ) 
Papandayan yang terletak di Kabupaten Garut boleh saja kalah tinggi dengan gunung - gunung lainnya. Tapi, gunung dengan ketinggian 2.665 mdpl ini punya magnet bagi para pendaki. Salah satunya adalah kawah - kawah belerang dengan pemandangan yang eksotis. Namun, yang menjadi favorit para pendaki adalah Tegal Alun, kawasan puncak Gunung Papandayan.

www.belantaraindonesia.org

Hal apa yang lebih menyejukkan dibanding melihat hamparan luas padang Edelweis di puncak gunung nan indah? Sebagai pendaki, hati Anda pasti tersejukkan dan letih pasti hilang.

Selain keempat gunung ini, Indonesia masih punya beberapa tempat lain yang menjadi habitat bunga Edelweis. Namun, mendaki gunung dan mengunjungi habitat aslinya akan membawa kesan tersendiri. Bayangkan saja padang Edelweis terhampar indah di depan mata. Tapi ingat, jangan dipetik ya!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Edelweis di Indonesia

Edelweis Anaphalis Javanica

Edelweis Anaphalis javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar - akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.


Bunga - bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu - kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang - cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian - bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan - alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang - kenangan oleh para pendaki.

Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan - potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan - harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan - jalan setapak.

Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede - Pangrango. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang - cabangnya. Oleh karena itu potongan - potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Perhatikan daunnya yang panjang, tipis dan berbulu lebat serta bagian tengah bunganya yang berwarna oranye dan kepala bunga yang menyerupai bunga aster. Bunga Edelweis bisa mencapai umur lebih dari 100 tahun, untuk itulah disebut bunga abadi. Jenis ini tumbuhan perintis yang kuat dan mulai mendiami lereng yang tandus akibat kebakaran. Edelweis cocok tumbuh pada kondisi panas terik di daerah terbuka di kawah dan puncak, tidak bisa bersaing untuk tumbuh di hutan yang gelap dan lembab.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PEGUNUNGAN JAYAWIJAYA


Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Sebelum penyatuan Papua Barat ke Indonesia, pegunungan ini dikenal dengan nama Pegunungan Orange. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.
  
Pegunungan Jayawijaya sendiri memiliki 6 puncak, yakni:

1. PUNCAK JAYA



Adalah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman berada di propinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya memiliki ketinggian 4884 mdpl dan dimana puncak gletser Carstenz berada, satu - satunya gletser tropis di Indonesia, yang kemungkinan besar akan segera hilang karena pemanasan dipuncak. Paling sekali bernama Poentjak Soekarno dan merupakan gunung tertinggi di Oseania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak dunia.

2. PUNCAK YAMIN 4.535 M.dpl


3. PUNCAK MANDALA 4.760 M.dpl


Pada masa penjajahan Belanda dikenal sebagai Julianatop atau Puncak Juliana adalah salah satu gunung di Papua, Indonesia. Dengan ketinggian 4.760 m, Puncak Mandala adalah gunung tertinggi ke-2 di Indonesia setelah Puncak Jaya. Puncak Mandala membentuk bagian Pegunungan Bintang bagian timur dan berada dekat perbatasan Papua Nugini.

4. PUNCAK IDENBERG 4.673 M.dpl


5. PUNCAK CARSZTENSZ TIMUR 4400 M.dpl


6. PUNCAK TRIKORA 4.751 M.dpl


Puncak Trikora merupakan sebuah gunung yang terdapat di Papua Barat, Indonesia. Puncak Trikora mempunyai ketinggian setinggi 4,751 meter, menjadikannya gunung tertinggi ketiga di Indonesia setelah Puncak Jaya dan Puncak Mandala. Puncak Trikora mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di zaman pemerintahan Belanda gunung ini dikenal dengan nama Wilhelminatop ( Puncak Wilhelmina ).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gunung Mahameru

Gunung Semeru

Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

Perjalanan ke Puncak Mahameru

Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp.20.000,- hingga Pos Ranu Pani.
Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat izin, dengan perincian, biaya surat izin Rp.6.000,- untuk maksimal 10 orang, Karcis masuk taman Rp.2.000,- per orang, Asuransi per orang Rp.2.000,-
Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000,-/tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan biaya Rp 5.000,-/buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni Ranu Pani (1 ha) dan Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.
Setelah sampai di gapura "selamat datang", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam.
Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.
Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.

Di Ranu Kumbolo dapat didirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
Selanjutnya memasuki hutan cemara di mana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.
Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

beberapa pemandangan yang sudah diabadikan :








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gunung Rinjani


Gunung Rinjani

Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia setelah gunung Kerinci atau puncak ketiga tertinggi setelah puncak Jaya / Carstenz pyramid di Papua.

Gunung Rinjani terletak di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Taman nasional ini juga terdaftar di UNESCO sebagai taman geologi di Indonesia.

Di puncak gunung Rinjani anda akan melihat kaldera yang sangat besar (dengan luas sekitar 50 Km2) dengan danau (Segara Anak) dan gunung kecil (Gunung Baru) di tengahnya. Pemandangan di puncak sangatlah indah, cukup untuk membayar lelah perjalanan anda selama mendaki. Apabila anda cukup waktu dapat mencoba turun ke kawah & memancing. Di danau Segara Anak banyak terdapat ikan Mas & Mujair. Selain itu juga terdapat kolam air panas, cobalah berendam di kolam ini yang mungkin merupakan kolam air panas tertinggi di Indonesia. Suhu udara di puncak Rinjani sangat dingin, bisa mencapai 4 derajat Celsius

Menuju puncak gunung Rinjani bisa ditempuh dari dua tempat yaitu pintu Senaru dengan ketinggian 600 M dpl dan pintu Sembalun (Sembalun Lawang) dengan ketinggian 1.150 M dpl. Pintu Sembalun lebih banyak dipilih karena lebih dekat ke puncak sehingga bisa menghemat tenaga.

beberapa  foto dari gunung rinjani














  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS